Pemberian Pakan pada Larva ikan - Belajar Sekolah

Pemberian Pakan pada Larva ikan

Pakan  pertama  larva  hendaknya  disesuaikan  dengan  sifat  larva  yang  masih sangat  lemah,  sehingga  perlu  diusahakan  pakan  yang  sesuai  dengan  bukaan mulut larva dan kemampuan larva dalam memanfaatkan pakan pertama.

Larva memerlukan  banyak  energi  dalam  usahanya  mencari  makan  pertamanya, karena  kemampuan  berenangnya  yang  masih  terbatas,  sehingga  ada  baiknya pemberian pakan pertama larva yang dibudidayakan mengandung energi  yang cukup untuk kebutuhan perkembangan larva.

Seperti  yang disampaikan di atas bahwa larva ikan yang baru menetas masih memiliki kuning telur  sebagai  cadangan makanan. Ukuran kuning telur setiap ikan  berbeda-beda.  Demikian  juga  kuning  telur  yang  dimiliki  larva  juga berbeda-beda. Kuning telur pada ikan mas, lele, patin akan habis setelah larva
ikan  berumur  2-3  hari.

Sedangkan  kuning  telur  ikan  nila  dan  gurame lebih besar  dibandingkan  kuning  telur  ikan  mas,  lele  dan  patin.  Demikian  juga kuning telur ikan  arwana lebih besar dibandingkan kuning telur ikan nila dan
ikan  gurame. Kuning telur larva  habis  digunakan oleh larva  dipengaruhi  oleh suhu air tempat hidup larva. Suhu yang meningkat akan lebih cepat habis.

Suhu yang  tinggi  akan  mempercepat  proses  metabolisme  larva  sehingga pertumbuhan larva akan lebih cepat. Jenis pakan yang diberikan ukuran larva sebaiknya pakan alami. Karena pakan alami memiliki kandungan protein yang tinggi dan lengkap. Persyaratan pakan yang diberikan pada larva ikan adalah memiliki kandungan protein yang tinggi, ukuran  lebih  kecil  dari  bukaan  mulut  larva,  mudah  dicerna,  gerakan  lambat dan mudah didapat.

Beberapa larva ikan memiliki ukuran dan umur pertama sekali makan berbeda, sehingga jenis pakan yang diberikan juga berbeda juga. Larva ikan patin mulai diberi makan pada umur 48  -52 jam. Jenis dan ukuran
pakan  ikan  yang  diberikan  disesuaikan  dengan  ukuran  mulut  ikan.  Ukuran pakan  yang  pertama  sekali  dimakan  oleh  benih  ikan  baung  adalah  pakan ukuran  0,21  mm,  pada  saat  tersebut  lebar  bukaan  mulut  benih  adalah  0,74 mm.

Pakan ukuran tersebut adalah Artemia salina . Benih ikan patin umur 3 – 7 hari  diberi  makan  Artemia  salina.  Sedangkan  umur  8-12  hari  diberi  pakan potongan  cacing  tubifex  yang  dicampur  Artemia  sp.  Umumnya,  benih  ikan dalam satu populasi memiliki ukuran yang bervariasi. Ukuran yang bervariasi
tersebut berpengaruh terhadap ukuran pakan yang dikonsumsi.

Oleh sebab itu pada  saat  pergantian  pakan  ikan  seperti  artemia  dan  tubifex  sebaiknya dicampur terlebih dahulu. Selanjutnya umur 12  –  30 hari diberi makan cacing tubifex utuh. 

Umur  larva  ikan  pertama  sekali  mulai  makan  berbeda-  beda.  Terdapat perbedaan umur larva ikan pertama sekali makan dengan ukuran kuning telur (yolk). Larva ikan gurame memiliki kuning telur lebih besar dibandingkan ikan mas,  nila, bawal, lele.

Larva ikan gurame pertama sekali makan umur 6-7 hari, sedangkan ikan mas, lele, patin pertama sekali makan pada umur 3 hari.  Pada ikan  baung,  umur  10  hari  selektivitas  benih  ikan  terhadap  pakan  tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh hubungan  antara lebar bukaan mulut dan lebar pakan,  akan  tetapi  tergantung  juga  pada  panjang  usus. 

Ikan  baung  umur  10 hari, pemberian pakan tubifex harus dipotong potong. Larva yang baru menetas masih memiliki kuning telur pada tubuhnya sebagai sumber  makanan.  Kuning  telur  tersebut  akan  habis  setelah  larva  berumur  3 hari. Pemberian pakan segera  dilakukan  setelah larva berumur 2 hari.

Pakan yang  diberikan  berupa  pakan  alami  seperti  rotifera,  naupli  daphnia  dan artemia.  Banyak  pembenih  ikan  patin  lebih  cenderung  memberi  pakan  alami jenis naupli artemia. Karena jenis pakan alami ini lebih mudah disediakan baik dalam  jumlah  maupun  kontinuitas.  Sedangkan  pakan  alami  jenis  rotifera maupun daphnia sulit menyediakan secara kontinu.

Macam macam pakan alami yang umum di berikan kepada larva ikan
Macam macam pakan alami yang umum di berikan kepada larva ikan
Artemia diberikan saat larva berumur 3 –  6 hari. Jumlah pakan yang diberikan adalah  secukupnya  (ad  libitum).  Larva  patin  yang  berumur  4  -  15  hari  diberi pakan  cacing  tubifex.  Pemberian  pakan  larva  dilakukan  sebanyak  5  -  8  kali perhari.

Hal yang perlu diperhatikan adalah saat pertukaran jenis pakan dari artemia  ke  cacing  tubifex.  Pada  awal  pemberian  pakan  cacing  tubifex, sebaiknya  dicampur  dengan  artemia,  karena  pada  saat  itu  larva  patin  belum terbiasa  memakan  cacing  tubifex. 

Selain  itu,  ukuran  larva  ikan  bervariasi sehingga  sebagian  larva  tersebut  belum  mampu  memakan  cacing  tubifex, sehingga larva yang masih berukuran kecil dan belum dapat memakan cacing
tubifex  dapat  memakan  artemia. 

Pemberian  awal  larva   ikan  patin menggunakan cacing tubifex dilakukan dengan menghaluskan cacing tersebut terlebih  dahulu.  Hal  tersebut  karena  alat  pencernaan  larva  ikan  patin  belum
mampu memakan cacing tubifex secara utuh.

Selama pemeliharaan  larva  ikan  patin wadah pemeliharaan  harus bersih dari sisa makanan atau kotoran benih. Oleh sebab itu perlu dilakukan penyiponan setiap  hari,  serta  penggantian  air  2  hari  sekali.  Penyiponan  dilakukan menggunakan  selang kecil.

Penyiponan dilakukan dengan hati-hati agar larva ikan tidak ikut keluar wadah pemeliharaan. Penyiponan dilakukan setiap hari dengan  mengeluarkan  kotoran  yang  mengendap  di  dasar  wadah.  Setelah
selesai  disipon  air  wadah  ditambah  sebanyak  air  yang  dikeluarkan  selama penyiponan.
0 Komentar untuk "Pemberian Pakan pada Larva ikan"

Back To Top