Telur ikan bawal bersifat tenggelam di dasar perairan namun proses penetasan melayang atau non buoyant, memiliki diameter telur yang besar berkisar antara 1,5 – 2 mm, dengan bobot 0,17 – 0,2 mg. telur ikan bawal dapat menyerap air dengan mudah bila tersentuh dengan air sehinga diameternya akan mengembang dan bertambah besar dua kali lipat jika dibandingkan dengan telur yang baru keluar dari tubuh induknya atau telur yang masih terdapat pada saluran gonad.
Telur ikan bawal juga tidak menempel pada substrat karena tidak bersifat adhesive, sehingga tidak memerlukan substrat penempel dan dapat diserakkan di wadah penetasan. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah
dibuahi oleh spermatozoa.
Jumlah telur yang dikandung oleh setiap ekor induk ikan bawal dibuat dengan Fekunditas sangat bergantung pada bobot ikan tersebut. Semakin tinggi bobot induk, maka telur yang dihasilkan semakin besar jumlahnya. Rata-rata fekunditas untuk setiap kg induk ikan mas berkisar antara
200.000 – 300.000 butir telur per kg induk betina. Karena sifat telurnya yang tenggelam dan dapat bertumpuk satu sama lain maka memerlukan upaya pengadukan pada wadah penetasan sehingga setiap butir telur dapat berinteraksi dengan media hidupnya dan memperoleh oksigen terlarut
yang cukup sehingga telur dapat menetas secara optimal dan merata.
Secara teknis telur ikan bawal yang telah dibuahi oleh sperma dari induk jantan di wadah pemijahan sebaiknya segera dipindahkan ke wadah penetasan telur yang telah disiapkan dengan menggunakan seser halus secara perlahan dengan ditampung di wadah seperti baskom terlebih
dahulu.
Telur ikan bawal yang keluar dari hasil pemijahan harus segera di ambil menggunakan seser halus. Telur ikan bawal tersebut akan mengumpul dan mengendap pada salah satu bagian sudut wadah pemijahan. Telurtelur tersebut akan mati jika terlalu lama mengendap di dasar wadah
perairan. Oleh sebab itu, telur ikan bawal harus segera diambil, walaupun induk ikan bawal belum selesai melaksanakan pemijahan.
Pengambilan telur tersebut harus hati hati agar induk ikan tidak kaget. Jjika induk ikan bawal yang sedang memijah merasa terganggu dapat menyebabkan induk ikan bawal berhenti memijah, sehingga telur ikan bawal tidak semua keluar.
Telur ikan yang sudah diambil segera dipindahkan ke dalam bak penetasan yang sebelumnya telah disiapkan. Persiapan bak penetasan telur ika bawal meliputi membersihkan, sanitasi, pemasangan aerasi, pengisian air dan memasukkan antiseptik.
Bak penetasan telur ikan bawal dapat berbentuk lebih baik berbentuk kerucut agar telur ikan
bawal lebih mudah ter aduk.
Pada saat penetasan telur ikan bawal di bak penetasan perlu diperhatikan besar kecilnya aerasi yang masuk kedalam bak penetasan. Aerasi yang terlalu besar masuk kedalam bak penetasan dapat menyebabkan telur ikan bawal teraduk lebih keras yang sehingga membentur dinding bak penetasan atau membentur sesama telur ikan bawal. Hal ini mengakibatkan telur ikan bawal tidak menetas atau mati.
Sebaliknya jika aerasi yang terlalu kecil dapat menyebabkan telur ikan bawal mengendap didasar bak. Telur ikan bawal yang mengendap di dasar bak mengakibatkan telur mati.
Suhu air penetasan telur ikan bawal yang baik adalah 26 – 30oC. Selain itu penurunan kadar oksigen terlarut dalam air penetasan telur ikan bawal sering menyebabkan telr ikan bawal tidak menetas.
Penurunan kadar oksigen terlarut dalam air penetasan disebabkan banyak telur yang tidak menetas dan pecah. Jika terjadi penurunan kandungan oksigen terlarut dalam air penetasan sebaiknya dilakukan pneggantian air.
Penggantian air dilakukan sebanyak ½ dari total air. Kandungan oksigen terlarut untuk penetasan telur ikan bawal adalah 6-8 ppm. Telur ikan bawal akan menetas setelah 20 – 24 jam dari pembuahan.
Telur ikan bawal juga tidak menempel pada substrat karena tidak bersifat adhesive, sehingga tidak memerlukan substrat penempel dan dapat diserakkan di wadah penetasan. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah
dibuahi oleh spermatozoa.
Jumlah telur yang dikandung oleh setiap ekor induk ikan bawal dibuat dengan Fekunditas sangat bergantung pada bobot ikan tersebut. Semakin tinggi bobot induk, maka telur yang dihasilkan semakin besar jumlahnya. Rata-rata fekunditas untuk setiap kg induk ikan mas berkisar antara
200.000 – 300.000 butir telur per kg induk betina. Karena sifat telurnya yang tenggelam dan dapat bertumpuk satu sama lain maka memerlukan upaya pengadukan pada wadah penetasan sehingga setiap butir telur dapat berinteraksi dengan media hidupnya dan memperoleh oksigen terlarut
yang cukup sehingga telur dapat menetas secara optimal dan merata.
Secara teknis telur ikan bawal yang telah dibuahi oleh sperma dari induk jantan di wadah pemijahan sebaiknya segera dipindahkan ke wadah penetasan telur yang telah disiapkan dengan menggunakan seser halus secara perlahan dengan ditampung di wadah seperti baskom terlebih
dahulu.
Telur ikan bawal yang keluar dari hasil pemijahan harus segera di ambil menggunakan seser halus. Telur ikan bawal tersebut akan mengumpul dan mengendap pada salah satu bagian sudut wadah pemijahan. Telurtelur tersebut akan mati jika terlalu lama mengendap di dasar wadah
perairan. Oleh sebab itu, telur ikan bawal harus segera diambil, walaupun induk ikan bawal belum selesai melaksanakan pemijahan.
Pengambilan telur tersebut harus hati hati agar induk ikan tidak kaget. Jjika induk ikan bawal yang sedang memijah merasa terganggu dapat menyebabkan induk ikan bawal berhenti memijah, sehingga telur ikan bawal tidak semua keluar.
pemanenan dan penetasan telur ikan bawal |
Bak penetasan telur ikan bawal dapat berbentuk lebih baik berbentuk kerucut agar telur ikan
bawal lebih mudah ter aduk.
Macam-macam bentuk wadah penetasan telur ikan | bawal |
Pada saat penetasan telur ikan bawal di bak penetasan perlu diperhatikan besar kecilnya aerasi yang masuk kedalam bak penetasan. Aerasi yang terlalu besar masuk kedalam bak penetasan dapat menyebabkan telur ikan bawal teraduk lebih keras yang sehingga membentur dinding bak penetasan atau membentur sesama telur ikan bawal. Hal ini mengakibatkan telur ikan bawal tidak menetas atau mati.
Sebaliknya jika aerasi yang terlalu kecil dapat menyebabkan telur ikan bawal mengendap didasar bak. Telur ikan bawal yang mengendap di dasar bak mengakibatkan telur mati.
Suhu air penetasan telur ikan bawal yang baik adalah 26 – 30oC. Selain itu penurunan kadar oksigen terlarut dalam air penetasan telur ikan bawal sering menyebabkan telr ikan bawal tidak menetas.
Penurunan kadar oksigen terlarut dalam air penetasan disebabkan banyak telur yang tidak menetas dan pecah. Jika terjadi penurunan kandungan oksigen terlarut dalam air penetasan sebaiknya dilakukan pneggantian air.
Penggantian air dilakukan sebanyak ½ dari total air. Kandungan oksigen terlarut untuk penetasan telur ikan bawal adalah 6-8 ppm. Telur ikan bawal akan menetas setelah 20 – 24 jam dari pembuahan.
Tag :
Penetasan telur
0 Komentar untuk "Penetasan telur ikan Bawal"