Teknik Pemupukan kolam pendederan benih ikan - Belajar Sekolah

Teknik Pemupukan kolam pendederan benih ikan

Penentuan jumlah pupuk yang akan ditebarkan dalam areal budidaya sangat penting,  begitu  pula  jenis  pupuknya.  Banyak  faktor  yang  mempengaruhi penentuan jumlah pupuk dan jenisnya, diantaranya adalah kondisi tanah dan air baik sifat fisik, kimiawi dan biologi.

Setelah ditentukan jumlah pupuknya, langkah selanjutnya adalah merencanakan tata cara atau teknik pemupukan yang  akan  dilakukan.  Kekeliruan  dalam  tata  cara  pemupukan  dapat menimbulkan  pengaruh  yang  merugikan  atau  tidak  tercapainya  tujuan pemupukan tersebut.

Salah satu contoh teknik pemupukan yang dilakukan dalam budidaya ikan di kolam sebagai berikut :
(1)  Mula-mula  tanah  dasar  kolam  dibiarkan  dijemur  sampai  kering  atau retak—retak, tetapi tidak sampai berdebu

(2)  Sebarkan pupuk organik, seperti pupuk kandang/kompos kering sebanyak
2000 – 3000 kg/ha.

(3)  Metode  pemberian  pupuk  dapat  dilakukan  dengan  cara  ditebarkan, (dionggokkan) di  dasar kolam atau digantungkan dalam karung di  badan air.  Pupuk  diaduk  rata  kemudian  disebar  ke  seluruh  permukaan  tanah dasar kolam.

(4)  Masukkan  air  ke  dalam  kolam  dengan  ketinggian  10  –  15  cm,  kemudian dibiarkan  selama  2  –  3  hari.  Hal  ini  dimaksudkan  untuk  meningkatkan efisiensi  dan  efektifitas  pemupukan  sehingga  pakan  alami  dapat  tumbuh dengan baik.

(5)  Selanjutnya  dapat  ditambah  pupuk  anorganik  yaitu  Urea  +  TSP  dengan perbandingan 2 : 1 atau sebanyak 50 kg/ha : 25 kg/ha

(6)  Ketinggian  air selanjutnya dapat dinaikkan secara  perlahan-lahan  sampai ketinggian  40  -60  cm  dan  akan  terus  dinaikkan  dan  dipertahankan  pada ketinggian 75 -100 cm tergantung kepadatan ikan yang ditebar.

(7)  Biasanya  7  –  10  hari  setelah  pemupukan  warna  air  akan  berubah.  yang warna  air  sudah  hijau  terang  atau  hijau  muda  menandakan  pakan  alami telah tumbuh dan benih ikan sudah dapat ditebar.

(8)  Untuk  menjaga  pertumbuhan  pakan  alami  bisa  berjalan  terus  secara teratur,  pemupukan  dapat  diulang  3  –  4  kali  selama  masa  pemeliharaan benih  ikan.  Pupuk  lanjutan  cukup  dengan  pemberian  Urea  dan  TSP  yang dicampur dengan perbandingan 2 : 1 atau sebanyak 25 kg/ha : 12,5 kg/ha setiap pemberian.

Pemupukan kolam pendederan benih ikan dilakukan setelah pengolahan dasar kolam.  Pupuk  yang  digunakan  dapat  berasal  dari  pupuk  organik  maupun anorganik. Apabila  menggunakan  pupuk organik berupa  kotoran ayam, maka dosis  yang  dibutuhkan  adalah  250  –  500  g/m2

.  Sedangkan  untuk  pupuk anorganik, maka dapat digunakan TSP dan urea masing  –  masing 8 –  10 g/m2
. Pupuk  tersebut  dapat  ditebarkan  secara  langsung  atau  dapat  dionggokkan  di dasar kolam. Untuk  memutus  siklus  hama  dan  penyakit  yang  ada  di  dasar  kolam,  makadilakukan  pengapuran.  Kapur  yang  biasa  digunakan  berupa  kapur  pertanian dan  ditebarkan  dengan  dosis  25  –  50  g/m2
.  Setelah  dilakukan  proses pengapuran, langkah selanjutnya adalah pemupukan pada dasar kolam untuk menumbuhkan  pakan  alami  yang  dibutuhkan  oleh  benih  ikan.  Pupuk  yang digunakan  dapat  berasal  dari  pupuk  organik  maupun  anorganik.  Apabila menggunakan  pupuk  organik  berupa  kotoran  ayam,  maka  dosis  yang dibutuhkan adalah 250  –  500 g/m2
. Sedangkan untuk pupuk anorganik, maka dapat digunakan TSP dan urea  masing  –  masing 8  –  10 g/m2
. Pupuk tersebut dapat ditebarkan secara langsung atau dapat dionggokkan di dasar kolam.


Pengisian air kolam dilakukan setelah pemupukan dan pengapuran. Pengisian air  dilakukan  dengan  ketinggian  30  –  40  cm,  kemudian  pipa  pemasukan  air ditutup. Air kolam dibiarkan selama 5-7 hari agar pakan alami tumbuh dengan baik.   Air  kolam  pendederan  diisi  kembali  sampai  ketinggian  50-70  cm.
Menaikkan  air  tersebut  dimaksudkan  untuk  mengencerkan  kepekatan  pakan alami di dalam kolam.
0 Komentar untuk "Teknik Pemupukan kolam pendederan benih ikan"

Back To Top